Friday, October 11, 2013

Catatanku "bersama" Prof . Teddy

Hello everyone :)

Tulisan kali ini saya akan sedikit menceritakan pengalaman saya , mengikuti workshop penulisan proposal penelitian internasional . Sebelum memori saya tertumpuk oleh beberapa  rentetan pekerjaan lain, saya akan sedikit share tentang ilmu yang saya dapat disana, sebelum menguap sia-sia.

Berlaku sebagai workshop instructor adalah Prof .Dr. Teddy Mantoro, SMIEEE,MACM. Beliau adalah seorang reviewer,author,editor dari jurnal internasional IEEE.org. Kesan pertama waktu saya melihat beliau adalah he’s nice people, humble dan murah senyum. Beliau adalah pengajar di Universitas Surya tangerang, Universitas Budi luhur . Beliau juga seorang part time lecture , head researcher di University Technical Malaysia, Islamic International University Malaysia Dan University New South Wales. 

Ada beberapa sub bagian pembahasan dalam workshop yaitu bagaimana kita berlaku sebagai author, editor and reviewer.  If we act as an author, maka langkah pertama sebelum doing a research adalah tentukan dulu riset area. Riset terlebih dulu lab, riset anda akan bermain dalam area penelitian yang seperti apa. Sedikit tips dari Prof. Teddy, bagi penulis dan reasearcher pemula seperti saya, menyisakan 1 jam saja untuk menulis adalah KEWAJIBAN. 

Kemudian terlintas dalam pikiran saya, orang seperti saya bisakah menjadi seorang peneliti ? Kata pepatah bagaikan pungguk merindukan bulan, ah saya ini punya kemampuan apa. But it’s not problem, seandainya saya mempunyai sebuah publikasi. Kenapa saya perlu repot-repot membuat publikasi?.Publikasi diperlukan jika anda ingin dianggap exist dalam area penelitian anda, share knowledge ,even nanti saat anda sudah mati, buah pemikiran anda akan tetap bisa dishare ke anak cucu.Kekuatan dari publikasi memungkinkan untk menggerakkan sebuah network,  kumpulan peneliti-peneliti yang ternyata memiliki minat dan area penelitian yang sama dengan anda. 

Penelitian boleh dilakukan bersama sama. Jika ada 2 peneliti katakanlah, peneliti pertama berada pada ranah mind mapping  nya, misalkan pada bagian literatur review dan peneliti 2 pada ranah technicalnya, maka penulis pertama lah yang dianggap menjadi head researchernya, karena state of the art  atau “ruh” dari paper berada di penulis 1. 

Mungkin, pernah kita rasakan bersama, sudah beratus-ratus  paper kita download, dan sudah kita baca sampai akhir akan tetapi hasilnya nihil. Kenapa hal itu bisa terjadi?. Apakah berarti paper tersebuh “buruk” sehingga pesan yang disampaikan meaningless?. Ternyata tidak begitu juga, kadang kita belum menemukan apa core dari paper. Kita belum tahu sebenarnya apa sih yang akan kita cari. 

Bagaimana mencari paper  yang baik?. Prof teddy menyarankan paper yang baik adalah paper yang banyak di citate oleh banyak orang. Dan perhatikan juga nilai kebaruan dari paper, berdasarkan tahun. U can sort ’em by year. Then, paper yang baik adalah problem disampaikan jelas di abstrak. 

Kemudian bagaimanakah sesuatu dikatakan sebagai problem?. Secara mendasar dapat dikatakan jika ada gap, kesenjangan , atau penggunaan negasi maka itulah problem. Sebaiknya kita menghindari penggunakaan kata yang meaningless atau tidak secara kuat menyampaikan maksud anda, seperti optimum. Reviewer kadang menilai paper dari abstraknya. Itulah kenapa di dalam paper , abstrak merupakan pencerminan dari keseluruhan paper anda. Jadi saat membuat abstrak, pastikan anda telah membuat abstrak yang strong  dan deliver the core very well.Bagian bagian dari abstrak adalah Field of esthablishment atau bidang area dari penelitian anda sudah tersirat jelas disana, dilanjutkan oleh problem, solution, evaluasi dan kontribusi.

Damn, sebentar, saat saya menulis artikel ini, posisi saya sedang di”goda” oleh seekor tawon besar yang berputar-putar diatas kepala saya, dari mana datangnya?.Pyuh, membuat hilang konsentrasi dan akhirnya saya pun mulai mengacuhkan the big queen bee tadi dan memasang headset dengan playlist afgan. Continue typing.....:P

Selain abstrak,judul yang baik,berdasarkan pengalaman Prof. Teddy, hanya berkisar 20-30 kata. Didalam judul sudah menggambarkan 3 hal yaitu problem, method dan solution .Sebagai contoh :
Web-enabled Smart Home Using Wireless Node Infrastructure. Web enabled ( Solution ), Smart Home ( problem ) Wireless Node Infrastructure ( Methode ). Hindari paper dengan prototype/aplikasi.
 Ex: Aplikasi pencarian rute dinamis menggunakan algoritma a-star.

Bagaimanakah metode penelitian yang disarankan prof teddy?. Saya sempat mengira saya akan bertemu dengan rentetan bagan, teknis dsb. Ternyata prof. Teddy hanya menyarankan AI methode. Yaitu Area dan Idea. Area adalah pastikan anda istiqomah dengan area penelitian yang anda ambil. Prof menyarankan area yang digeluti adalah area yang perkembangannya cepat dan memiliki banyak komunitas. Tetapi tidak juga yang sudah umum dan banyak peminat, nanti akan stagnan banyak disitu. Prof mencontohkan salah satu area yang perkembangannya cepat dan dukungan komunitasnya besar adalah pervasive computing , mobile programming. Idea adalah ide dari penelitian anda, Sebuah ide dikatakan baik jika strong problem dan strong solution disampaikan jelas disana. 

Saya akan sedikit meringkas beberapa hal yan menjadi highlight dalam paper. Saya akan membahas lebih lanjut dalam artikel-artikel saya selanjutnya. Back to FoE atau Field of Establishment,  Anda bisa menghubungkan FoE dengan kebijakan atau kondisi terkini. Hal ini bisa memperkuat bahwa bidang area yang anda tekuni memilik sumbangsih pemecahan masalah pada kondisi sekarang. Biasakan untuk membuat critical report, cara yang paling jitu untuk membiasakan anda mereview paper. Satu hal lagi, mungkin saat anda diminta membuat literatur review , anda dapay menggabungkan beberapa sub problem mnjadi the big problem nya. Literatur review=Sp1+Sp2+Sp3...... 

Bagaimanakah cara untuk mereview paper. Salah satu nya adalah dengan membuat table comparison . Anda isa membuat tabel dengan memasukkan author dari paper yang anda baca dengan mengcompare variabel-variabel yang anda teliti. Misalkan Author  A,B,C dan variabel yang anda compare adalah visualitation dan navigation. Core research paper adalah paper yang paling banyak di refer dan di citation..  

Untuk penulisan literatur review :
Biasanya : according to x say ..............................., according to y say ............................................... Sebaiknya penulisan di atas dihindari,
Dapat diperbaiki menjadi :
Paper X dengan variabel a,b membahas ttg....................................................., hasilnya .....................
Paper y dengan ......................................................................................................................................

Kembali ke abstrak, abstrak biasanya hanya berisi 350 kata. Gunakan cara berpikir induktif yaitu dari umum ke khusus. Misalkan di dalam paper ada lebih dari 3 metode, jangan cantunkan 3 metode tersebut ke dalam abstrak. Cukup nanti dijabarkan lebih lanut di introduction.  Agar terbiasa untuk menulis dan menyerap core  dari paper,maka kita harus terbiasa untuk membuat critical report. Goalnya 1 hari 1 paper. Prof teddy menyarankan pola 7 7 14 14 , dalam 1 bulan. 1 hari 1 paper dalam minggu pertama, 1 hari 1 paer dalam minggu kedua, 1 hari 2 paper dalam minggu ke 3, 1 minggu 2 paper dalam minggu 4 . Total dalam 1 bulan pola 7 7 14 14 dapat tercapai. I hope i can do it. 

Beberapa jenis tema conference paper adalah review paper, conceptual paper, experintal paper dan review dari beberapa paper untuk kemudian di ambil temanya . Ex: pengaruh var a ke var b . keyword :influence.
Well, bersambung dulu ya..Nanti saya lanjutkan dengan artikel lain yang lebih terperinci sebelum menguap begitu saja.. xoxo.

No comments:

Post a Comment